Ciri-Ciri Puisi Lama dan Puisi Baru – Puisi merupakan karya sastra yang bahasanya terikat oleh irama dan rima, serta penyusunan larik dan bait. Berdasarkan penulisannya, puisi dibedakan menjadi puisi lama dan puisi baru. Puisi lama dan puisi baru memiliki beberapa jenis dengan ciri yang berbeda. Berikut akan dibahas tentang apa saja ciri-ciri puisi lama dan puisi baru.
Secara umum, puisi lama dan puisi baru memiliki ciri-ciri yang sama, yaitu sebuah karangan yang memiliki rima dan irama. Namun, jika dilihat secara seksama, ternyata puisi lama dan puisi baru memiliki perbedaan yang khas dari jumlah baris, jumlah suku kata, dan akhiran katanya.
Perbedaan puisi lama dan puisi baru adalah, puisi lama jumlah baris dalam satu bait memiliki ketentuan sedangkan puisi baru tidak ditentukan. Jumlah suku kata puisi lama ditentukan, sedangkanpada puisi baru tidak ditentukan. Puisi lama memiliki rima akhir yang ditentukan, sedangkan puisi baru tidak. Untuk lebih jelasnya, simak ciri-ciri puisi lama dan puisi baru berikut ini.
Ciri-Ciri Puisi Lama Dan Puisi Baru
A. Ciri-Ciri Puisi Lama
Puisi lama merupakan jenis puisi yang terikat oleh aturan-aturan tertentu. Aturan-aturan dalam puisi lama diantaranya yaitu:
- Memiliki jumlah kata dalam 1 baris
- Memiliki jumlah baris dalam 1 bait
- Menggunakan persajakan (rima)
- Memiliki banyak suku kata tiap baris
- Menggunakan irama
Sedangkan untuk ciri-ciri puisi lama adalah sebagai berikut:
- Terikat aturan atau pola tertentu
- Umumnya merupakan puisi rakyat
- Biasanya nama pengarang tidak diketahui
- Umumnya merupakan sastra lisan
- Disampaikan dari mulut ke mulut
Puisi lama memiliki beberapa jenis. Berikut merupakan jenis-jenis puisi lama beserta ciri-cirinya.
1. Mantra
Mantra adalah puisi lama yang mengandung nilai kekuatan magis. Umumnya digunakan pada upacara keagamaan atau upacara adat. Ciri-ciri mantra adalah sebagai berikut:
- Memiliki irama
- Menggunakan sajak abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde
- Bersifat lisan dan mengandung unsur magis
- Adanya pengulangan-pengulanhan kata
- Menggunakan unsur metafora
- Bersifat esoferik dan misterius
- Lebih bebas dari puisi rakyat lainnya dalam penggunaan suku kata, baris dan persajakan
2. Pantun
Pantun adalah jenis puisi lama yang memiliki persajakan a-b-a-b. Berikut merupakan ciri-ciri yang dimiliki oleh pantun, diantaranya yaitu:
- Setiap bait terdiri 4 baris
- Baris satu dan dua disebut sampiran
- Baris tiga dan empat merupakan isi
- Menggunakan sajak a-b-a-b
- Setiap baris terdiri dari 8 sampai 12 suku kata
- Berasal dari Melayu
3. Karmina
Karina atau pantun kilat merupakan jenis puisi lama ini memiliki isi yang sangat pendek dan bersifat menyindir. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
- Setiap baitnya adalah bagian dari keseluruhan
- Menggunakan sajak aa-aa, aa-bb
- Menggunakan sifat epik (mengisahkan seorang pahlawan)
- Tidak memiliki sampiran dan hanya memiliki isi
- Semua baris diawali dengan huruf kapital
- Setiap baris diakhiri koma, kecuali baris keempat diakhiri oleh tanda titik
- Isinya mengandung dua hal yang saling bertentangan, yaitu rayuan dan perintah
4. Seloka
Seloka atau pantun terkait merupakan jenis puisi lama yang terdiri atas beberapa bait yang saling sambung-menyambung. Seloka memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Ditulis empat baris atau enam baris
- Menggunakan bentuk pantun atau syair
5. Gurindam
Gurindam adalah jenis puisi lama yang tiap baitnya terdiri dari dua baris yang berisi nasihat atau petuah. Ciri-ciri gurindam adalah:
- Menggunakan sajak aa
- Baris pertama mengandung soal, masalah, atau perjanjian
- Baris kedua adalah jawaban dari soal, masalah, atau perjanjian dari baris pertama
6. Syair
Syair adalah jenis puisi lama yang terdiri dari empat baris dan umunya berisi tentang kisah inspiratif atau nasihat. Syair berasal dari Arab. Berikut merupakan ciri-ciri syair:
- Tiap bait terdiri dari 4 baris
- Menggunakan sajak aaaa
- Keempat barisnya merupakan arti atau maksud penyair
7. Talibun
Talibun adalah jenis puisi lama yang memiliki sampiran dan isi mirip seperti pantun, tetapi setiap baitnya lebih dari 4 baris (mulai dari 6 baris sampai 20 baris). Ciri-ciri talibun adalah sebagai berikut:
- Jumlah barisnya lebih dari empat baris dan genap (misalnya 6, 8, 10, dan seterusnya)
- Jika setiap bait berisi enam baris, maka tersusun atas tiga sampiran dan tiga isi
- Jika satu bait berisi delapan baris, maka tersusun atas empat sampiran dan empat isi
- Jika terdiri dari enam baris, maka sajaknya adalah a-b-c, a-b-c
- Jima terdiri dari delapan baris, maka sajaknya adalah a-b-c-d, a-b-c-d
B. Ciri-Ciri Puisi baru
Puisi baru adalah salah satu jenis puisi yang tidak terikat oleh aturan tertentu, baik dalam penulisan maupun penyampainnya. Ciri-ciri puisi baru adalah sebagai berikut:
- Bentuk baitnya rapi dan simetris
- Memiliki persajakan akhir yang teratur
- Biasanya menggunakan pola sajak pantun, syair, dan yang lainnya
- Sebagian besar terdiri dari empat seuntai
- Tiap-tiap barisnya terdiri atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
- Umumnya setiap gatranya terdiri atas dua kata (4 sampai 5 suku kata)
Puisi baru memiliki beberapa jenis. Berikut merupakan jenis-jenis puisi baru beserta ciri-cirinya.
1. Balada
Balada adalah jenis puisi baru yang menceritakan kisah tertentu. Ciri-ciri balada adalah sebagai berikut:
- Umumnya terdiri dari tiga bait, dan setiap bait terdiri dari 8 baris
- Memiliki skema rima a-b-a-b-b-c-c-b, kemudian berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c
- Baris terakhir bait pertama digunakan sebagai referensi bait-bait berikutnya
2. Hymne
Hyme merupakan jenis puisi baru yang isinya mengandung pujian yang diberikan kepada Tuhan, dewa, tanah air, pahlawan, maupun almamater (pemandu dunia sastra). Berikut merupakan ciri-ciri hymne:
- Berisi pujian untuk menghormati Tuhan, dewa, pahlawan, tanah air, atau almamater
- Mengandung unsur keTuhanan
- Penyampaiannya dilakukan dengan cara dinyanyikan
3. Ode
Ode adalah jenis puisi baru yang menggunakan bahasa resmi tetapi tetap anggun. Ode hampir sama dengan hymne, karena isinya mengandung pujian atau sanjungan. Berikut merupakan ciri-ciri yang dimiliki ode:
- Menggunakan nada dan gaya yang resmi
- Memiliki nada anggun
- Berisi tentang sesuatu yang mulia
- Bersifat sanjungan, baik terhadap pribadi tertentu atau peristiwa umum
4. Epigram
Epigram adalah jenis puisi baru yang berisi tuntutan kehidupan. Diantara ciri-ciri epigram adalah:
- Mengandung unsur pengajaran, didaktik, dan nasihat
- Isinya mengajak ke arah kebenaran
- Merupakan pedoman untuk dijadikan teladan
5. Romansa
Romansa (romance) adalah jenis puisi baru yang berisi tentang ungkapkan rasa kasih sayang dan keindahan. Ciri-ciri romansa adalah:
- Berisi tentnag keindahan, kisah percintaan, dan kasih sayang
- Mengungkapkan rasa sayang, rindu, dendam, dan kemesraan
6. Elegi
Elergi adalah jenis puisi yang berisi kesedihan. Atau bisa juga beruapa ungkapan kerinduan, kesedihan, duka, atau kepergian seseorang yang tidak diinginkan. Berikut merupakan ciri-ciri elegi:
- Berisi ungkapan rasa duka atau keluh kesah
- Diungkapkan dengan sajak atau lagu
- Mengandung kesedihan, rindu, atau kehilangan seseorang
7. Satire
Satire adalah jenis puisi baru yang berisi sindiran yang ditujukan untuk orang-orang yang memiliki kedudukan atau jabatan tinggi. Berikut merupakan ciri-ciri satire:
- Berisi tentang sindiran atau kecaman tajam terhadap sesuatu
- Mengungkapkan sindiran terhadap rasa tidak puas hati, pura-pura, dan kezaliman
Demikianlah pembahasan mengenai ciri-ciri puisi lama dan puisi baru beserta jenis-jenisnya. Semoga bermanfaat.