Satuan Baku dan Satuan Tidak Baku Beserta Contohnya – Satuan adalah besaran yang digunakan dalam suatu pengukuran. Satuan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu satuan baku dan satuan tidak baku. Berikut merupakan pengertian, ciri-ciri, contoh dan perbedaan antara satuan baku dan satuan tidak baku.
Pengertian Satuan Baku
Apa itu satuan baku? Satuan baku adalah satuan yang telah ditetapkan sebagai standar pengukuran secara internasional. Dalam satuan baku, sistem pengukuran menggunakan alat pengukuran yang baku, yakni suatu alat yang digunakan oleh banyak orang dan menghasilkan nilai pengukuran yang sama.
Dalam dunia interasional, satuan ini disebut sistem satuan internasional (International System of Units) yang sering disingkat SI. Sedangkan menurut ilmiah, satuan ini telah disepakati oleh para ilmuwan sebagai satuan resmi untuk menyatakan hasil pengukuran.
Dalam perkembanganya, satuan sistem internasional dibagi menjadi 2 jenis, yaitu sistem MKS (meter, kilogram, sekon) dan sistem CGS (centimeter, gram, sekon). Adapun penjelasannya yaitu sebagai berikut:
- Sistem MKS adalah cara menyatakan suatu besaran dengan menggunakan satuan meter, kilogram dan sekon.
- Sistem CGS adalah cara menyatakan suatu besaran dengan menggunakan satuan centimeter, gram dan sekon.
Nah berikut merupakan contoh beberapa satuan baku dalam sistem MKS dan CGS.
Besaran | Satuan MKS | Satuan CGS |
Panjang | meter (m) | centimeter (cm) |
Massa | kilogram (kg) | gram (g) |
Waktu | second (s) | second (s) |
Volume | m³ | cm³ |
Kecepatan | m/s | cm/s |
Massa Jenis | kg/m³ | g/cm³ |
Gaya | newton (N) | dyne (dyn) |
Usaha | N.m (joule) | dyne.cm (erg) |
Daya | joule/second | dyne/second |
Ciri-ciri Satuan Baku
Menurut kesepakatan Internasional, suatu satuan dapat dikatakan sebagai satuan baku apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Memiliki Nilai Tetap
Satuan baku memiliki nilai tetap, artinya hasil pengukuran tidak mengalami perubahan dan besarnya selalu sama meskipun dilakukan oleh orang yang berbeda dan tempat berbeda.
Bersifat Internasional
Satuan baku bersifat internasioal, artinya berlaku secara luas di seluruh dunia sebagai standar pengukuran. Satuan dapat digunakan di berbagai negara di kawasan Asia, Amerika, Eropa, Afrika dan Australia.
Mudah Ditiru
Satuan baku mudah ditiru bagi setiap orang yang akan menggunakannya. Tujuannya adalah agar setiap orang dapat dengan mudah membuat dan menggunakannya dalam suatu pengukuran.
Dapat Dikonversi Ke Satuan Lainnya
Satuan baku dapat diubah atau dikonversikan ke jenis satuan lainnya. Tujuannya adalah agar memudahkan dalam melakukan perbandingan dari hasil suatu pengukuran.
Contoh Satuan Baku
Berikut merupakan beberapa contoh satuan baku yang digunakan dalam pengukuran matematika maupun fisika:
- Satuan baku besaran panjang: kilometer (km), meter (m), centimeter (cm), milimeter (mm)
- Satuan baku besaran massa (berat): kilogram (kg), gram (g), centigram (cg), miligram (mg)
- Satuan baku besaran luas: kilometer persegi (km2), meter persegi (m2), centimeter persegi (cm2)
- Satuan baku besaran volume: meter kubik (m3), centimeter kubik (cm3)
- Satuan baku besaran waktu: tahun, bulan, hari, jam, menit, detik (secon)
- Satuan baku besaran suhu: celcius, kelvin, reaumur, fahrenheit
- Satuan baku besaran gaya: newton, dyne
- Satuan baku besaran usaha: joule, erg
- Satuan baku besaran kecepatan: m/s, cm/s
- Satuan baku besaran arus listrik: ampere (A), miliampere (mA)
- Satuan baku besaran intensitas cahaya: candela (cd)
- Satuan baku besaran jumlah zat: mol
Pengertian Satuan Tidak Baku
Apa itu satuan tidak baku? Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak diakui secara internasional dan tidak dapat ditentukan sebagai pedoman pengukuran ilmiah. Dalam satuan tidak baku, sistem pengukuran menggunakan alat tidak baku, yakni suatu alat yang jika digunakan oleh banyak orang, akan memberikan hasil pengukuran yang berbeda-beda.
Satuan ini menggunakan tata cara ukuran yang berbeda dari setiap orang. Kekurangan dari satuan tidak baku adalah hasilnya tidak tetap atau dapat berubah, sehingga tidak dapat dijadikan sebagai standar suatu satuan. Contohnya seperti mengukur panjang meja menggunakan jengkal tangan.
Ukuran jengkal setiap orang tentu saja berbeda-beda, sehingga hasil pengukuran pun tidak sama oleh setiap orang. Berbeda jika pengukuran dilakukan dengan meteran (alat pengukuran baku), maka hasilnya akan sama meskipun dilakukan oleh orang yang berbeda.
Ciri-Ciri Satuan Tidak Baku
Diantara ciri-ciri satuan tidak baku adalah sebagai berikut:
Tidak Memiliki Nilai Tetap
Satuan tidak baku tidak memiliki nilai tetap, artinya hasil pengukuran akan mengalami perubahan dan besarnya selalu berbeda-beda jika dilakukan oleh orang yang berbeda.
Bersifat Terbatas
Satuan tidak baku bersifat terbatas, artinya tidak berlaku secara luas untuk digunakan di seluruh dunia sebagai standar pengukuran. Karena batasan ukuran setiap orang berbeda-beda.
Sulit Ditiru
Satuan tidak baku sulit ditiru bagi siapa saja yang akan menggunakannya. Sehingga akan susah dalam menentukan hasil dari pengukuran yang satu dengan lainnya. Sebagai contoh, pasti sulit untuk menemukan panjang jengkal orang yang memiliki ukuran sama.
Tidak Dapat Dikonversi Ke Satuan Lainnya
Satuan tidak baku tidak dapat diubah atau dikonversikan ke jenis satuan lainnya. Sehingga tidak dapat melakukan perbandingan dari hasil suatu pengukuran.
Contoh Satuan Tidak Baku
Beberapa contoh satuan tidak baku yang sering digunakan dalam pengukuran, antara lain sebagai berikut:
Satuan tidak baku besaran waktu
- Sebentar, adalah satuan besaran waktu yang digunakan untuk menentukan lama tidaknya suatu kegiatan
- Lama, adalah satuan besaran waktu yang digunakan untuk menentukan waktu yang panjang
- Sekejap, adalah satuan besaran waktu yang digunakan untuk menentukan waktu yang sangat cepat
- Posisi matahari, adalah satuan besaran waktu untuk menentukan waktu pagi, siang dan sore hari
Satuan tidak baku besaran panjang
- Kilan, adalah satuan besaran panjang dengan menggunakan rentangan jarak antara ujung jari kelingking dan ujung ibu jari
- Jengkal, adalah satuan besaran panjang dengan menggunakan rentangan jarak antara ujung jari telunjuk dan ujung ibu jari
- Depa, adalah satuan besaran panjang dengan menggunakan rentangan jarak antara ujung tangan kiri dengan ujung tangan kanan
- Hasta, adalah satuan besaran panjang dengan menggunakan rentangan jarak antara siku lengan dan ujung tangan
- Kaki, adalah satuan besaran panjang dengan menggunakan jarak antara ujung kaki hingga bagian tumit
- Langkah, adalah satuan besaran panjang dengan menggunakan jarak satu kali langkah kaki
Satuan tidak baku besaran massa
- Mayam, adalah satuan besaran massa dengan menggunakan alat ukur berat yang digunakan untuk menimbang emas
- Entik, adalah satuan besaran massa dengan menggunakan alat ukur berat tertentu
- Kaleng, adalah satuan besaran massa yang biasa digunakan untuk menimbang barang satu dengan lainnya sebagai alat pembanding
- Tempurung kelapa, adalah satuan besaran massa yang biasa digunakan untuk menimbang barang satu dengan lainnya sebagai alat pembanding
Satuan tidak baku besaran luas
- Tumbak, adalah satuan besaran luas dalam pengukuran tanah di daerah Jawa Barat. Satu tumbak = 14 m²
- Are, adalah satuan besaran luas tanah di daerah Bali. Satu are setara dengan 100 m²
- Ubin, adalah satuan besaran luas tanah di daerah Jawa tengah. Satu ubin = 14,1 m²
- Anggar, adalah satuan besaran luas tanah di daerah Kalimantan Barat. Satu anggar = 1/33 hektare
- Rantai, adalah satuan besaran luas yang digunakan untuk mengukur luas perkebunan di Sumatera. Satu rantai kurang lebih 405 m²
Satuan tidak baku besaran volume
- Botol, merupakan satuan besaran volume yang digunakan untuk mengukur banyaknya volume benda yang terisi pada satu buah botol
- Gelas, merupakan satuan besaran volume suatu benda yang terdapat pada satu gelas
- Ember, merupakan satuan besaran volume yang digunakan untuk mengukur volume benda yang terisi pada satu ember
Perbedaan Satuan Baku dan Satuan Tidak Baku
Setelah dijelaskan mengenai pengertian, ciri-ciri dan contohnya, maka dapat diperoleh kesimpulan apa saja perbedaan antara satuan baku dengan satuan tidak baku, diantaranya yaitu:
- Satuan baku menghasilkan pengukuran yang sama, sedangkan pengukuran dengan satuan tak baku hasilnya dapat berbeda-beda
- Satuan baku diakui di seluruh dunia, sedangkan satuan tidak baku tidak diakui seluruh dunia
- Satuan baku mudah ditiru dan dapat digunakan oleh semua orang, sedangkan satuan tidak baku sulit ditiru dan penggunaannya terbatas
- Satuan baku ditetapkan oleh para ilmuwan, sedangkan satuan tidak baku ditetapkan secara pribadi
- Satuan baku dapat dikonversi ke satuan lainnya, sedangkan satuan tidak baku tidak dapat dikonverikan ke satuan lainnya
Demikianlah pembahasan mengenai satuan baku dan satuan tidak baku beserta ciri-ciri, contoh dan perbedaannya. Semoga bermanfaat.
Baca Lagi :