Home » Matematika » Sifat Operasi Hitung Bilangan Bulat Dan Contohnya

Sifat Operasi Hitung Bilangan Bulat Dan Contohnya

sifat+operasi+hitung+bilangan+bulat
Sifat Operasi Hitung Bilangan Bulat

Sifat Operasi Hitung Bilangan Bulat – Bilangan bulat adalah bilangan matematika yang terdiri dari bilangan negatif, bilangan nol, dan bilangan positif. Bilangan bulat memiliki beberapa sifat operasi perhitungan, diantaranya yaitu komutatif, asosiatif, distributif, dan lain-lain. Berikut akan dijelaskan tentang sifat-sifat operasi hitung pada bilangan bulat beserta contohnya.

Sifat Operasi Hitung Bilangan Bulat Dan Contohnya

Berikut merupakan sifat-sifat yang berlaku pada operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian bilangan bulat.

1. Sifat Tertutup Penjumlahan Dan Perkalian

Sifat tertutup pada operasi bilangan bulat hanya berlaku pada operasi penjumlahan dan pengurangan.

a. Sifat Tertutup Penjumlahan

Sifat tertutup penjumlahan merupakan operasi penjumlahan pada dua bilangan bulat, maka akan menghasilkan bilangan bulat.

a + b = c
Contoh:
2 + 3 = 5 (2, 3, dan 5 adalah bilangan bulat)
4 + 6 = 10 (4, 6, dan 10 adalah bilangan bulat)

b. Sifat Tertutup Perkalian

Sifat tertutup perkalian merupakan operasi perkalian pada dua bilangn bulat, maka akan menghasilkan bilangan bulat.

a x b = c
Contoh:
2 x 3 = 6 (2, 3, dan 6 adalah bilangan bulat)
4 x 5 = 20 (4, 5, dan 20 adalah bilangan bulat)

Baca Juga :  Contoh Benda Berbentuk Tabung Di Sekitar Kita

2. Sifat Komutatif Penjumlahan Dan Perkalian

Sifat komutatif disebut juga sebagai sifat pertukaran. Sifat ini berlaku pada operasi penjumlahan dan perkalian bilangan bulat.

a. Sifat Komutatif Penjumlahan

a + b = b + a
Contoh:
2 + 5 = 5 + 2 = 7
4 + 6 = 6 + 4 = 10

b. Sifat Komutatif Perkalian

a x b = b x a
Contoh:
2 x 5 = 5 x 2 = 10
3 x 4 = 4 x 3 = 12

3. Sifat Asosiatif Penjumlahan Dan Perkalian

Sifat asosiatif disebut juga sebagai sifat pengelompokan. Sifat ini berlaku pada operasi hitungan bulat yang melibatkan penjumlahan dan perkalian.

a. Sifat Asosiatif Penjumlahan

(a + b) + c = a + (b + c)
Contoh:
(2 + 3) + 4 = 2 + (3 + 4) = 9
(5 + 1) + 6 = 5 + (1 + 6) = 12

b. Sifat Asosiatif Perkalian

(a x b) x c = a x (b x c)
Contoh:
(2 x 3) x 5 = 2 x (3 x 5) = 30
(4 x 5) x 6 = 4 x (5 x 6) = 120

4. Sifat Distributif

Sifat distributif adalah sifat penyebaran. Sifat distributif dikelompokan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut:

a. Sifat Distributif Perkalian Terhadap Penjumlahan

(a x b) + (a x c) = a x (b + c)
Contoh:
(2 x 5) + (2 x 10) = 2 x (5 + 10) = 30
(3 x 4) + (3 x 5) = 3 x (4 + 5) = 27

b. Sifat Distributif Perkalian Terhadap Pengurangan

(a x b) – (a x c) = a x (b – c)
Contoh:
(5 x 3) – (5 x 2) = 5 x (3 – 2) = 5
(4 x 8) – (4 x 5) = 4 x (8 – 5) = 12

Baca Juga :  Rumus Menghitung Volume Kerucut Dan Contoh Soalnya

5. Sifat Identitas Penjumlahan Dan Perkalian

Terdapat dua pengelompokan sifat identitas pada operasi hitung bilangan bulat, yaitu sebagai berikut:

a. Sifat Identitas Penjumlahan

Sifat identitas pada operasi penjumlahan bilangan bulat adalah 0. Bilangan bulat yang dijumlahkan dengan angka 0, maka hasilnya adalah bilangan itu sendiri.

0 + a = a + 0
Contoh:
5 + 0 = 0 + 5 = 5
8 + 0 = 0 + 8 = 8

b. Sifat Identitas Perkalian

Sifat identitas pada operasi perkalian bilangan bulat adalah 1. Bilangan bulat yang dikalikan dengan angka 1, maka hasilnya adalah bilangan itu sendiri.

a x 1 = a
Contoh:
10 x 1 = 10
5 x 1 = 5

6. Unsur Invers Penjumlahan

Unsur invers penjumlahan adalah lawan bilangan pada operasi penjumlahan.

a + (-a) = 0
Contoh:
4 + (-4) = 0
7 + (-7) = 0

Demikianlah pembahasan mengenai sifat-sifat operasi hitung pada bilangan bulat dan contohnya. Semoga bermanfaat.

Baca Lagi :

Scroll to Top